Kamis, 29 Oktober 2015

PENGETAHUAN TENTANG KOPI UNTUK PEMULA

Sumatera Lintong Coffee

Dunia perkopian berkembang dengan pesatnya akhir-akhir ini. Mereka yang mulanya hanya sekedar menikmati kopi instan dan (paling-paling) kopi tubruk di rumah kini telah beranjak ke kedai kopi dan menikmati aneka kopi dari mesin espresso. Kabar baiknya banyak penikmat kopi pemula yang menikmati kopi dengan level lebih tinggi.
Yang dulunya mungkin hanya mampu menikmati frappe dan kopi-kopi bercampur gula dan krim kini bergeser menikmati cappuccino tanpa gula. Seiring dengan perkembangannya, banyak dari pemula yang belum tahu beberapa hal tentang kopi yang mereka nikmati. Dan untuk itu artikel ini dipersembahkan dengan senang hati untuk mereka agar tak lagi keliru soal fakta tentang kopi.

Arabika VS Robusta
Arabika dan robusta adalah dua jenis kopi yang berbeda. Arabika memiliki kadar kafein lebih rendah dari robusta. Arabika adalah jenis kopi yang paling banyak di konsumsi di dunia. Robusta harganya lebih murah dari arabika, meski rasanya lebih pahit. Kopi yang sering dijual di pasar umumnya adalah robusta, bisa jadi karena harganya lebih ekonomis.
Kopi Tak Melulu Hitam dan Pahit
Di mindset kebanyakan masyarakat Indonesia kopi haruslah hitam dan pahit. Padahal seharusnya tidak begitu. Robusta yang disangrai dengan gelap tentulah memberi pahit yang luar biasa dahsyat. Kehitaman dan kepahitan tingkat kopi berasal dari proses penyangraiannya (roasting). Semakin lama biji kopi disangrai maka akan semakin pahit dan hitamlah kopi tersebut. Ada tiga tingkat proses penyangraian yaitu light, medium dan dark. Sebaiknya kopi tidak disangrai terlalu dark karena akan menghilangkan karakteristik biji kopi tersebut.
Kopi Memiliki Beragam Rasa
Well, ‘beragam rasa’ yang dimaksud di sini adalah after taste. After taste adalah flavour atau rasa yang tertinggal di mulut pada saat meneguk kopi. Mungkin kamu belum tahu kalau kopi mampu memberikan aneka after taste pada saat diminum. Tak semua kopi memiliki karakteristik sama terutama saat dinikmati melalui metode manual brewing. Ada kopi yang after taste-nya nutty, cocoaatau justru karamel. Ada juga yang after taste-nya jeruk atau bisa juga stroberi. Kenapa bisa demikian? Itu tergantung kontur tanah dan di mana kopi itu berasal dan di mana kopi itu ditanam. Kopi adalah tanaman unik yang ternyata juga bisa menyerap ‘rasa’ dari tanaman yang ada di dekatnya. Keunikannya ini menjadikan kopi istimewa. Kini banyak para ahli kopi yang mencari kopi-kopi unik di seluruh dunia untuk menemukan after taste-nya.
Perjalanan Kopi Sebelum Sampai ke Cangkirmu
Kopi memiliki perjalanan panjang sebelum kita nikmati. Awalnya kopi ditanam oleh petani. Saat panen petani memetik cherry kopi (buah kopi) dan memisahkan bijinya dari buahnya. Ada beberapa proses yang dilakukan dalam tahap ini ada wet process, honey process dan lain-lain. Setelah biji kopi dan buahnya terpisah maka biji kopi yang mentah harus dijemur beberapa waktu sampai kadar airnya berada di tingkat yang telah ditentukan. Setelah itu green bean atau biji kopi hijau ini dijual ke roaster(penyangrai kopi) atau perusahaan yang mengolah sendiri biji hijau mereka.
Green bean siap disangrai (roasting) sesuai keinginan atau karakteristik bijinya oleh roaster. Tidak semua biji mampu disangrai medium atau dark karena setiap biji memiliki karakteristik masing-masing. Setelah disangrai maka biji kopi tersebut siap diolah barista menjadi minuman. Tetapi sebelumnya harus digiling dahulu sesuai permintaan. Setelah digiling bubuk kopi siap dinikmati menjadi aneka minuman nikmat.
Pahitnya Kopi
Buah kopi itu manis rasanya. Lalu kenapa kopi bisa pahit? Pahitnya kopi lahir karena proses penyangraian (roasting) meski ada juga yang berasal dari karakteristik bijinya. Selain itu ada alasan lain yang menunjang pahitnya kopi yaitu suhu dan tingkat kehalusan. Semakin tinggi suhu air yang digunakan untuk menyeduh kopi maka makin pahitlah kopinya. Dan semakin halus tingkat kehalusan bubuk kopi, maka kopi juga akan semakin pahit. Sesederhana itu.

(Disalin dari Postingan FB Kopi Sunan)

Sabtu, 10 Oktober 2015

Menara Pandang Tele, Samosir, Sumatera Utara

Halooo Agan pecinta liburan dengan menikmati keindahan alam. Kali ini saya akan menyuguhkan pengalaman perjalanan saya menikmati keindahan Pulau Samosir dan Danau Tobanya yang terkenal indah dan menyejukkan mata, bahkan mampu memberikan inspirasi buat kita. Objek wisata yang satu ini (red: Pulau Samosir dan Danau Toba) memang tidak akan pernah bosan untuk dibicarakan apalagi untuk dinikmati (emang makanan dinikmati hehehehe….). Menikmati pemandangan Pulau Samosir lengkap dengan Danau Tobanya bisa kita lakukan dari berbagai sudut pandang yang ada, dan salah satunya bisa kita nikmati dari Menara Pandang Tele (Gambar : Menara Pandang Tele). Jalan Tele merupakan satu-satunya jalan darat yang bisa digunakan sebagai akses masuk ke Pulau Samosir, dan jalur ini akan kita lewati jika ingin masuk ke Pulau Samosir apabila kita datang dari Medan atau daerah lain melalui Kabupaten Karo, Dairi dan Humbang Hasundutan. Menara Pandang Tele ini dibangun di sisi jalan Tele – Samosir (jalan yang menghubungkan antara Bukit Barisan dengan Pulau Samosir) yang letaknya dilereng bukit sehingga merupakan spot yang mampu menyajikan keindahan Pulau Samosir dan Danau Toba dan juga keindahan Pusuk Buhit (Sebuah Bukit yang dipercaya sebagai tempat pertama kali nenek moyang orang Batak muncul). Menara Pandang Tele ini dapat dijangkau dari Simpang Tele (Jika dari Medan menuju Samosir melalui Sidikalang, Dairi) hanya sekitar 10 menit dan jika kita dari Samosir hanya dengan jarak tempuh tidak lebih dari 20 menit kita akan sampai pada Menara pandang tele ini dan kita akan menikmati indahnya panorama alam Samosir dan Danau Toba.
Menara Pandang Tele (foto by reynold_f)
Bukan hanya yang ingin memanjakan mata tapi spot ini juga sangat bagus buat para agan yang berlibur sambil yang punya hobbi fotografi, karena dari Menara Pandang Tele ini kita akan bisa mengambil tampilan Pulau Samosir dan Danau toba bahkan Pusuk Buhit sekali jepret. Hobi fotografi agan dijamin akan sangat memuaskan jika mengambil gambar-gambar dari keindahan Danau Toba dari atas Menara ini sehingga akan memberikan inspirasi buat agan dalam menyajikan keindahan alam danau Toba melalui kamera kebanggaan kita (anak kesayangan kali dibangga-banggain hihihihiii…). Bukan hanya pemandangan Danau Toba tapi pemandangan perkampungan dengan sawah-sawahnya yang menghijau/menguning (tergantung agan berkunjungnya pada waktu sawahnya menghijau atau menguning hohohohooo) juga bisa menyejukkan mata dan memberikan inspirasi buat agan. (Gambar : Foto-foto hasil jepretan dari Menara pandang Tele) Lelah menikmati alamnya atau setelah selesai jeprat-jepret dengan kamera kesayangan, agan bisa menikmati segelas kopi nikmat atau makan kacang samosir (snack khas dari Samosir) dan juga makanan dan minuman ringan lainnya sesuai selera agan, karena di sekitar Menara Pandang Tele ini ada beberapa tempat penjualan yang menyajikan kebutuhan para pelancong yang singgah.
View dari Menara Pandang Tele (foto by reynold_f)