foto: reynold_f : Penyerahan piagam MURI kpd panitia PDT |
Pelaksanaan Pesta Danau Toba pada tgl 27-30 Desember 2011 yang lalu banyak mendapat kritikan dari berbagai kalangan masyarakat karena pelaksanaannya dilakukan pada waktu yang tidak biasa. Seharusnya pelaksanaan Pesta Danau Toba dilakukan di sekitar bulan Juli namun pada 2011 yang lalu dilakukan di bulan Desember yang berketepatan dengan perayaan Hari Natal sehingga terkesan Pesta Danau Toba dilaksanakan hanya sekedar rutinitas semata yang hanya melaksanakan kegiatan yang berulang-ulang dari tahun ke tahun.
Namun, Akuada blog dalam sharenya tentang pesta danau toba ini mencoba melihat satu kegiatan yang dilakukan dalam acara ini yaitu adanya Parade Gondang. Parade Gondang ini dilakukan oleh para pelajar dari Simalungun yang dimulai dari awal pembukaan acara Pesta Danau Toba sampai penutupan sehingga berlangsung selama 72 jam tanpa henti.Dalam pentupan parade gondang ini dihadiri oleh Ketua Umum Pesta Danau Toba Ir. Jhon Hugo Silalahi, Anggota DPD-RI dari Sumut, Parlindungan Purba dan beberapa pejabat lain termasuk perwakilan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Dalam wawancaranya pihak MURI menyatakan bahwa yang menarik dari parade gondang ini adalah bahwa setiap ada masyarakat yang menonton pasti akan ikut menari (manortor) mengikuti irama gondang. Dan ketika ditanya anak-anak yang melakukan parade gondang pada akhir pemecahan rekor ternyata mereka masih segar bugar.