Kebahagiaan merupakan gambaran dari sebuah perasaan yang senang dan tentram sehingga seseorang bisa tertawa atau pun menangis (menangis bahagia) karena kondisi dari perasaan tersebut. Maka melihat dari pengertian ini, substansinya atau pun domainnya ada pada perasaan terlepas dari apa yang membuat seseorang tersebut merasakan bahagia itu.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat kondisi sosial di masyarakat yaitu adanya orang yang miskin dan orang yang kaya yang mungkin akan kita ukur dari kepemilikan materi dari seseorang tersebut. Mungkin kita sebagai orang ketiga yang melihat kondisi antara yang miskin dan kaya, akan menilai bahwa hidup orang kaya akan lebih bahagia daripada hidup dari seorang yang miskin. Tetapi jika kita merujuk pada pengertian di atas, dimana substansinya adalah pada perasaan si manusia itu sendiri, maka seseorang yang kita sebut miskin belum tentu hidupnya tidak lebih bahagia dari kehidupan seorang yang kaya.
>Persoalannya adalah standar yang dipakai masing-masing manusia dalam membuat dirinya bahagia. Si kaya mungkin akan merasa senang ketika pundi-pundi keuangannya semakin hari semakin bertambah, kehidupan yang mapan semakin mapan, sedangkan si miskin merasa senang ketika kebutuhannya sehari-hari dapat terpenuhi walau hanya secukupnya. Pada kondisi ini perasaan bahagia yang dialami oleh keduanya adalah sama meskipun standarnya berbeda. Namun ada hal lain yang harus dilihat dalam menilai rasa kebahagiaan yang mereka rasakan yaitu proses yang dilalui dalam memperoleh rasa bahagia tersebut apakah prosesnya sesuai dengan prinsip kehidupan yang diyakini atau tidak. Hasil akhir bukanlah segalanya tetapi ada proses yang harus dilihat dalam mencapai hasil akhir tersebut sehingga kita bisa memberi nilai yang layak pada hasil akhir yang didapat.
Semoga kita mampu memahami bahagia yang kita inginkan….
Salam..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar