Minggu, 26 Februari 2012

Keputusanku Untuk Menyayangimu

Sumber : Pencarian google
Salam buat sobat pembaca....!!
Hmmm...udah lama AkuAda gak share ni hehehe...dan kali ini penulis mencoba share tentang memaknai sebuah hubungan (mumpung masih dalam suasana Februari hehehe..). Sebuah bahasan yang sangat klasik tapi tetap aj menarik untuk terus dimaknai dan berharap mampu memberikan pemahaman yang benar kepada kita semua.
Ketika kita menjalin sebuah hubungan (hubungan dua insan yang berbeda) terkadang hanya mengandalkan perasaan saja, sehingga ketika muncul konflik yang ada hanyalah perasaan marah dan bila sudah memuncak maka kebencian pun menjadi akhir dari rasa yang dimiliki atau mungkin sebaliknya selalu saja ada yang mengalah dengan motivasi untuk mempertahankan hubungan dengan alasan karena "cinta" atau "sayang" sehingga memanjakan sepihak tanpa ada proses pembelajaran. Dalam hal ini ketika seseorang melakukan atau bertindak sesuatu yang di luar logika maka dia akan membenarkannya dengan berkata "memang cinta itu buta", padahal kitalah yang membuatnya menjadi buta.
Pemahaman yang benar tentu akan menghasilkan sikap dan tindakan yang benar. Sebelum menjalin hubungan harusnya ada pemhaman yang benar dulu tentang hubungan apa yang akan dijalin dan dengan siapa?. Sering kali sebuah hubungan berakhir dengan saling membenci satu sama lain, atau ketika terjadi konflik langsung dengan gampang menyatakan kalau mereka mungkin tidak lagi saling menyukai padahal ketika pertama kali bertemu mereka saling memuji satu sama lain tanpa henti.
Menyayangi seseorang tidaklah sekedar bicara tentang perasaan saja tetapi disini kita bicara tentang sebuah keputusan yang kita ambil dalam keadaan sadar untuk menyayangi seseorang tersebut sehingga ketika suatu saat rasa sayang itu berakhir atau dengan terpaksa diakhiri, maka tidak akan ada rasa benci dan juga penyesalan.
Sumber : Pencariaan google
>
Keputusanku untuk menyayangimu, kalimat ini harusnya diucapkan dalam hati ketika mulai menjalin hubungan dengan orang yang disayangi dan bukan hanya sepihak tetapi oleh masing-masing pasangan. Dengan demikian akan ada komitmen untuk tetap bersama, untuk saling menjaga perasaannya dan saling membatasi diri untuk tidak lagi tertarik pada rasa yang lain karena ketika sebuah keputusan diambil maka keputusan tersebut harus dipertanggungjawabkan. Tidak ada lagi pembenaran dengan berkata bahwa cinta itu buta, hanya karena ketidakmampuannya membatasi dirinya untuk tertarik dengan orang lain. Karena antara logika dan perasaan kita dibatasi oleh etika dan norma yang ada.
"Cinta tidak hanya bicara tentang perasaan tetapi bicara tentang sebuah keputusan"
Semoga bermanfaat....!!!

2 komentar: