Minggu, 27 Februari 2011

Masih (Sebuah Perjalanan)


Akal sehatku seolah kalah dengan beberapa peristiwa yang kujalani, tetapi aku masih tetap berdiri pada kekuatan 'logikaku'. Dan aku harus mengakui bahwa aku telah lelah. Masih (Bagian dari : Sebuah Perjalanan) cerita tentang hidup, aku harus kehilangan mimpi itu lagi karena ruang gerakku terbatasi oleh prinsip yang telah terbentuk dari proses yang kujalani. Untuk kedua kalinya aku menjadi seorang pecundang (sudut pandang awam) karena harus merelakan kisah ini berakhir dengan kekecewaan. Namun hidup tidaklah berhenti disini, maka senyum itu harus kutoreh kembali karena aku tak ingin menyerah pada rasa kecewa. Mimpi kembali kubangun meski harus dari awal lagi karena keyakinanku belumlah mati walau saat ini aku berdiri di tengah kelelahanku.
Banyak hal yang tidak bisa kumengerti dan kisah ini (masih) sedikit mengajariku tentang hal-hal yang tidak pada hakikatnya karena fakta yang terlihat dia dan yang lainnya masih mengartikan segala sesuatunya secara kasat mata saja dan aku menyadari bahwa itu bukanlah kesalahan mereka (red : yang punya pemahaman itu) karena di satu sisi mereka malah akan menyalahkanku karena aku akan dianggap sebagai orang yang tak bisa memamhami dan tak pernah bisa mengerti tentang apa yang dicoba untuk dimengerti.
Kekecewaanku bukanlah sebagai kesedihanku (mencoba memahaminya demikian) tetapi kekecewaanku adalah sebuah penyadaran tentang apa yang telah terjadi bahwa aku mengalaminya untuk sebuah tujuan yang akan lebih baik lagi. Aku tak harus menyalahkan waktu, aku tak harus menyalahkan situasi atau pun keadaan dan mencoba untuk tidak menyalahkan siapa pun (hanya sedikit menyalahkan pemikiranmu yang berbeda denganku hmmm..?!!), karena semua berpikir, berbicara dan bertindak dari sisi rasa nyamannya masing-masing.
Tidak pernah mau terlihat bodoh, tidak pernah mau kehilangan, tidak pernah mau kecewa demi untuk sebuah keyakinan hati, padahal jika saja mau terlihat bodoh demi keyakinan hatinya mungkin saja nantinya orang akan memujinya, jika saja mau mengambil resiko kehilangan demi keyakinan hatinya mungkin saja akan mendapatkan air matanya kembali, dan jika saja mau kecewa demi keyakinan hatinya mungkin saja akan mendapatkan kebahagiaannya.
Hmmm.....But it's ok!! asal keputusan yang diambil tidak disesali, dan aku masih percaya bahwa esok pagi matahari masih akan bersinar...!!

reynold_f

Jumat, 25 Februari 2011

Sobat - Padi (Chord n Lirik)


Padi – Sobat

Intro : Bm G A7

Bm G A7 Em

G A7 Bm
Sobat, aku sungguh tak mengerti

G A7 Bm
Semua ini bisa terjadi

G A7
Setelah perkenalan itu

Bm
Aku terhanyut

G A7 Bm
Aku sebenar - benarnya tak kuasa

G A7 Bm
Mendambakannya…

G A7 G
Merindukannya…

Padi - Beri Aku Arti


Padi – Beri Aku Arti

Intro : F A#

F A# F

Menjumpai hari suasana sepi

A# Gm

Menikmati nafas alam tak berasa

Dm C Gm

Beragam warna terbayang sekilas

Dm C A#

Menyingkirkan luka, tanpa diminta…

Rabu, 23 Februari 2011

PADI - Sudahlah





Sudahlah
Cerita lalu seakan nyata
Larut kita didalam rasa
Mengalir terbawa jangan teruskan
Kita yang pernah mengukir cinta
Berbayang masa saat bersama
Hanyutkan kita coba hentikan

Sudahlah... aku pergi
Sudahlah... aku pergi

Lelahkan jiwa meski berharap
Rasakan lagi cinta kita dulu
Tapi ah... ah... kita terpisahkan

Derasnya sisi religi
Mengasah alur hidup kita
Jangan sesali
Coba kuatkan hati... oh
Aku pergi...

Senin, 07 Februari 2011

Sebuah Perjalanan

 

Mencoba mencari apa makna dari sebuah tempat dan peristiwa
Memahami apa yang bisa dijadikan pelajaran hidup
dalam menjalani setiap proses yang terlihat
aku berjalan, naik dan turun, jatuh dan bangun...

selamat berjuang untuk Sebuah Perjalanan.......

reynold_f
Posted by Picasa

Jumat, 04 Februari 2011

3 (Tiga) Tingkatan Kesadaran Manusia

Manusia hidup dengan pola pikir yang dimilikinya sehingga setiap tindakannya dalam menjalani hidup akan dipengaruhi oleh pola pikir (mindset) tersebut. Cara pikir manusia ini tentunya akan dipengaruhi oleh lingkungannya termasuk pendidikan dan pengalaman hidup yang dilaluinya. Cara berpikir ini tentunya juga akan mempengaruhi tingkat kesadaran seseorang dalam bertindak, melihat sebuah masalah dan menyelesaikan masalah-masalah hidupnya.

Kita sering meyakini bahwa kehidupan kita sudah ditentukan dan apa yang terjadi bagi kita adalah sebuah takdir yang harus diterima karena mungkin kita mempercayai bahwa takdir kita telah ditentukan oleh Sang Penguasa (Tuhan). Padahal jika kita telaah lagi Tuhan tak pernah menginginkan yang buruk terjadi pada kita karena kita adalah ciptaan yang dikasihi-Nya, namun karena ketidakmampuan dalam mencegah kekecewaan dan untuk mengobati kekecewaan yang dialami maka kadang kita berkata bahwa ini adalah takdir hidup. Sesuatu yang buruk yang terjadi diterima dengan pasrah dan meyakininya sebagai takdir dan berhenti pada titik tersebut tanpa melakukan usaha untuk memperbaiki keadaan yang buruk. Hal ini sering terjadi dan kata takdir menjadi obat penenang hati yang sangat mujarab pada kondisi ini. Seseorang yang dalam kondisi ini memiliki kesadaran berpikir yang primitif.

Kondisi lain yang paling sering terjadi di sekitar kita adalah apabila mengalami sesuatu yang buruk (masalah) dan kita sangat tahu kenapa hal tersebut bisa terjadi tetapi tidak punya kemampuan untuk mengatasinya sehingga hal (masalah) yang sama bisa terulang kembali pada diri kita. Ketidakmampuan mengatasi ini disebabkan oleh banyak hal. Seseorang menyadari bahwa masalah yang dihadapinya disebabkan oleh faktor yang juga diketahuinya tetapi tidak melakukan tindakan apa-apa untuk mengatasinya (sehingga kesannya pasrah) karena mungkin keputusasaan (oleh sikap apatis) atau tidak punya kemauan memperbaiki situasi karena merasa nyaman-nyaman saja. Pada kondisi ini tingkat kesadaran seseorang tersebut Naif.

Namun orang pada tingkatan pendidikan yang baik (tidak dilihat dari tingkat pendidikan formal) akan mempelajari masalahnya dan menemukan penyebabnya serta melakukan tindakan untuk mengatasinya walaupun menemui kegagalan tetapi dia tidak akan berhenti melakukan evaluasi dan tindakan nyata lagi untuk memperbaiki situasi buruk (masalah) yang terjadi. Tidak peduli seberapa banyak kegagalan yang dialami, dia akan tetap melakukan usaha. Sikap pejuang akan ditemui pada diri orang yang punya tingkat kesadaran seperti ini dan harusnya kita bisa mencapai tingkat kesadaran ini. Tingkat kesadaran kritis karena dia mampu mengkritisi apa yang terjadi dan mampu mengatasinya. Orang-orang yang seperti inilah yang mampu bertahan (survive) dalam menjalani hidup tanpa harus mengalami stress yang mengganggu.

Dari gambaran di atas maka dapat kita kategorikan bahwa tingkat kesadaran manusia dalam menjalani hidupnya dapat kita bagi tiga (3) yaitu kesadaran primitif, kesadaran naïf dan kesadaran kritis. So kita berada pada tingkatan yang mana????
Primitf, naif or kritis.....??!!

reynold_f

Kamis, 03 Februari 2011

Alam Telah Mengajarkan Segalanya


Sering kali kita tidak memahami apa yang terjadi dalam setiap proses kehidupan yang kita lalui, meskipun kita sebagai manusia yang merupakan mahkluk ciptaan yang paling tinggi karena diberikan akal dan pikiran untuk kita gunakan dalam menjalani kehidupan. Namun ketidakmampuan kita dalam memahami segala peristiwa-peristiwa yang terjadi membuat kita tetap menjadi pemuja Sang Khalik dan menyandarkan segala harapan kita kepada Dia. Inilah yang menjadi bagian dari misteri Sang Kuasa.
Pada dasarnya, sesungguhnya alam telah memberitahukan kepada kita mengapa sesuatu terjadi dan apa yang akan terjadi. Dan itu hanya bisa dipahami jika kita peka dan mampu membaca serta mau mempelajari setiap detail peristiwa yang ditunjukkan oleh alam. Alam dalam hal ini bukan hanya bumi yang kita tempati dengan segala isinya tetapi semua aktivitas yang terjadi termasuk diri kita sendiri. Dan jika dikembalikan pada iman kita, inilah caranya Sang Pencipta mengajari ciptaan-Nya.
Salah satu penghuni alam ini adalah binatang, ada yang di udara, di darat dan di laut.
Burung-burung di udara memiliki kemampuan terbang dan menjadi inspirasi
manusia menciptakan media bagi dirinya untuk bisa terbang yaitu pesawat udara, kuda berlari dengan kecepatan yang tangguh dan menginspirasikan manusia untuk menciptkan alat yang mampu membuat dia bergerak dengan kecepatan seperti itu bahkan lebih seperti mobil dan jenis kenderaan lainnya, bahkan di dalam air pun seperti kapal selam dan alat selam sehingga memungkinkan manusia mampu melakukan aktivitasnya seperti ikan-ikan di laut. Bukankah itu semua terinspirasi dari alam??.