Sering kali kita tidak memahami apa yang terjadi dalam setiap proses kehidupan yang kita lalui, meskipun kita sebagai manusia yang merupakan mahkluk ciptaan yang paling tinggi karena diberikan akal dan pikiran untuk kita gunakan dalam menjalani kehidupan. Namun ketidakmampuan kita dalam memahami segala peristiwa-peristiwa yang terjadi membuat kita tetap menjadi pemuja Sang Khalik dan menyandarkan segala harapan kita kepada Dia. Inilah yang menjadi bagian dari misteri Sang Kuasa.
Pada dasarnya, sesungguhnya alam telah memberitahukan kepada kita mengapa sesuatu terjadi dan apa yang akan terjadi. Dan itu hanya bisa dipahami jika kita peka dan mampu membaca serta mau mempelajari setiap detail peristiwa yang ditunjukkan oleh alam. Alam dalam hal ini bukan hanya bumi yang kita tempati dengan segala isinya tetapi semua aktivitas yang terjadi termasuk diri kita sendiri. Dan jika dikembalikan pada iman kita, inilah caranya Sang Pencipta mengajari ciptaan-Nya.
Salah satu penghuni alam ini adalah binatang, ada yang di udara, di darat dan di laut.
Burung-burung di udara memiliki kemampuan terbang dan menjadi inspirasi
manusia menciptakan media bagi dirinya untuk bisa terbang yaitu pesawat udara, kuda berlari dengan kecepatan yang tangguh dan menginspirasikan manusia untuk menciptkan alat yang mampu membuat dia bergerak dengan kecepatan seperti itu bahkan lebih seperti mobil dan jenis kenderaan lainnya, bahkan di dalam air pun seperti kapal selam dan alat selam sehingga memungkinkan manusia mampu melakukan aktivitasnya seperti ikan-ikan di laut. Bukankah itu semua terinspirasi dari alam??.
>
Banyak hal positif yang telah dipetik oleh manusia dengan belajar dari alam karena mampu memberikan inspirasi dan pemahaman baru bagi kehidupan yang lebih baik. Namun tidak sedikit juga manusia pun belajar hal yang negatif. Seekor singa akan memangsa seekor rusa demi mempertahankan hidupnya karena hanya daginglah yang mampu membuat dia tetap kuat dan hidup. Begitu juga manusia mampu membunuh manusia yang lain demi kepentingannya dan untuk itu manusia pun menciptakan alat-alat pembunuh seperti senjata api, bom, senjata biologis hingga senjata nuklir untuk dijadikan alat 'penakut' bagi manusia lainnya agar mau tunduk pada kepentingan dirinya. Kalau kita bicara pada hal yang lebih luas, inilah yang terjadi di anatara negara-negara di dunia dimana saling berlomba untuk menguasai bahkan tidak segan untuk menjajah dan semuanya demi kepentingan ekonomi (perut) negara tersebut. Setiap negara berlomba menciptakan persenjataan agar memiliki posisi tawar yang kuat. Sekarang memang bentuk penjajahan yang dilakukan sudah lebih 'beradab' karena telah dilakukan dengan metode penjajahan ekonomi, budaya dan politik (neoimperialisme) tetapi tetap saja tujuannya untuk menguasai. Maka terkadang perang pun terjadi dan yang ada hanyalah penderitaan.
Jika manusia mampu memahami petunjuk apa yang ada di alam maka perang harusnya tak perlu terjadi karena semua pihak bisa melakukan hubungan yang saling menguntungkan karena alam juga mengajarkan tentang simbiosis mutualisme seperti yang dialami oleh ciptaan yang lainnya. Namun sifat manusia yang ingin 'menunjukkan dirinya' membuat dia tidak ingin dibatasi oleh apapun sehingga mendorong dia menggunakan akal pikirannya untuk tujuan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Lalu mereka menyebutnya bahwa 'ini' sudah menjadi hukum alam, bahwa ada rantai makanan yang harus tetap berjalan dan yang kuat akan berada di posisi paling atas. Hukum alam menjadi pembenaran pada sifat keserakahan manusia dan egoismenya.
reynold_f


Tidak ada komentar:
Posting Komentar