Tolong, Bencilah Aku…..!!!

Koleksi Pribadi - Senja

Aku memahami apa yang sedang kau rasakan, 

karena itulah aku mencoba memberikan respon yang baik 

dengan memprovokasi pikiranmu untuk tidak banyak berharap 

pada rasa yang kau miliki saat ini. 

Aku harus jujur pada diriku sendiri walau itu harus melukai anganmu 

karena kenyataan harus bisa kita terima sepahit apa pun 

dan dengan demikian kedewasaan sikap kita pun akan diuji. 

Mimpi kita tidaklah sama 

walau harus kuakui kita bisa menjalin harapan 

karena semua tergantung pada kemauan dan komitmen yang bertahan. 

Rasa yang kumiliki tidaklah sama seperti yang kau rasakan, 

dan itu bukan karena dia atau karena perbedaan 

tetapi karena memang hati ini tidaklah memiliki alasan untuk terpikat. 

Aku memang sedang dalam pencarianku tetapi itu bukanlah kamu, 

dia sedang berada di sana dan aku pun tak pernah tahu kapan pencarian ini akan berakhir, 

namun aku harus tetap bertahan pada idealisme dari mimpiku 

sama sepertimu ketika engkau tetap bertahan untuk tetap menjaga harapan yang sedang kau bangun.

Tidak akan penah aku menyalahkanmu untuk setiap usaha yang kau lakukan 

tapi maaf jangan pernah menyalahkanku jika pada akhirnya hanyalah berujung kecewa. 

Sejak awal harapan itu sudah tidak pernah ada dan kita sama-sama mengetahui hal itu, 

dan apa yang sedang ada saat ini hanyalah untuk sementara 

yang ujungnya telah kita sadari akan berakhir jauh dari asamu.

>

Keinginanku adalah mengakhirinya 

dengan harapan engkau pun mampu memahami situasi yang terjadi 

dengan rasionalitasmu sehingga akan meminimalisir kekecewaan 

tetapi aku tak melihat kesanggupan itu hingga membuatku berpikir engkau harus membenciku. 

Tak ingin sebenarnya ini harus diakhiri dengan rasa saling membenci tetapi jika memang tak mampu lagi maka aku meminta, tolong bencilah aku……

reynold_f

23 Oktober 2010

Puisi ini saya posting juga di http://www.kompasiana.com/reynold_f