Tuhan diyakini manusia sebagai Pencipta dari semua yang ada dan Dia juga diyakini sebagai Penguasa atas seluruh kehidupan. Keyakinan manusia ini menjadikan Dia sebagai Yang Maha Mulia dan seluruh umat manusia harus patuh dan taat pada setiap kehendak-Nya karena kalau tidak akan mendapat hukuman dan hal ini menjadi doktrin terkuat dari setiap agama dalam mengajak umatnya untuk tetap setia pada Tuhannya. Tuhan menyediakan dua tempat bagi Manusia yaitu Surga dan Neraka. Surga akan menjadi tempat dari setiap manusia yang melakukan kehendak-Nya yaitu yang mau memuji Dia melalui perbuatan baik yang dilakukannya dalam kehidupan selama di bumi dan Neraka menjadi tempat para manusia yang tak pernah taat pada ajaran-Nya. Ajaran tentang Ke-Tuhan-an katanya diberikan melalui para Nabi-Nya sebagai utusan Tuhan kepada manusia dan ajaran tersebut berisi semua hal tentang kebaikan walaupun pada akhirnya ajaran tersebut hanya mampu ditafsirkan para manusia tanpa mengetahui hakikat sesungguhnya dari ajaran tersebut sehingga menimbulkan munculnya banyak aliran dan bahkan melakukan pengeksploitasian terhadap ajaran agama demi kepentingan ekonomi (ada yang secara sadar dan tidak sadar melakukannya)
Bisa dikatakan bahwa bumi ini masih dalam situasi yang terkendali (walaupun banyak kekacauan yang terjadi seperti perang, prostitusi, korupsi, terorisme dll) adalah karena masih kuatnya pengaruh ketakutan manusia pada Tuhan dan bayangkan jika rasa percaya kita pada Tuhan tidak ada maka tak terbayangkan kondisi yang akan terjadi walaupun dengan adanya rasa percaya pada Tuhan tersebut kekacauan masih tetap ada, karena kemunafikan dari orang-orang yang mengaku percaya.
>
Seseorang berbuat baik mungkin terdorong karena ajaran imannya dan berharap pada akhir hidupnya di dunia ini dia akan menempati surga sebagai tempat yang penuh dengan kebahagiaan tanpa derita seperti di bumi dan takut berbuat yang tidak baik karena takut akan menempati neraka yang penuh siksaan. Artinya kesadaran manusia dalam berbuat baik dan jahat masih didasarkan pada rasa takut pada Tuhan (Surga dan Neraka).
Seseorang berbuat baik mungkin terdorong karena ajaran imannya dan berharap pada akhir hidupnya di dunia ini dia akan menempati surga sebagai tempat yang penuh dengan kebahagiaan tanpa derita seperti di bumi dan takut berbuat yang tidak baik karena takut akan menempati neraka yang penuh siksaan. Artinya kesadaran manusia dalam berbuat baik dan jahat masih didasarkan pada rasa takut pada Tuhan (Surga dan Neraka).
Mengapa kita tidak berpikir sejenak………..mencoba bermain dengan logika kita bahwa perlu setiap manusia memikirkan bagaimana menciptakan sebuah sistem kehidupan yang mampu menciptakan kedamaian di bumi yang menjungjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sehingga menjadi sebuah peradaban yang terbaik yang ada di jagad raya ini. Mari mengasah sisi kebaikan kita masing-masing setiap waktu dengan motivasi untuk menciptakan kedamaian di bumi sehingga kita tidak perlu membuang energi untuk terus berkonflik dengan sesama dan dengan diri sendiri (kepentingan). Dengan demikian kita juga tidak perlu merasa dibatasi bila ingin mengeksplor kemampuan kita dalam mencipta sebagai pemberdayaan dari kemampuan berpikir manusia, semua bebas jika pemikiran tadi (menciptakan peradaban yang lebih baik) menyatu dalam setiap karya yang ingin dihasilkan.
Dengan demikian setiap tindakan kita tidak lagi didasari oleh rasa takut tetapi lebih didorong oleh kesadaran yang lebih tinggi untuk menciptakan kehidupan yang damai di bumi sehingga tak perlu menggapai surga setelah raga kita mati tetapi dapat kita wujudkan sebuah surga di bumi. Semoga pemikiran ini bisa diterima dan bermanfaat bagi pembacanya…….reynold_f
Tulisan ini juga saya muat di kompasiana.com/reynold_f
Tidak ada komentar:
Posting Komentar